Tuesday, 12 December 2023. Khutbah Jumat Bahasa Madura: Asokkor atas Sadejeh Nikmat. Kam, 19 Januari 2023 | 12:00 WIB. Ilustrasi: Khutbah (NU Online - Mahbib). Sunnatullah. Kolomnis. Download PDF. Salah satu perbuatan manusia yang sangat Allah senangi adalah bersyukur kepada-Nya.
ATTARBIYAH. "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Adz Dzariyat: 56) Ditulis oleh Wakid Yusuf 10 Mei 2021. Khutbah Idul FItri Bahasa Madura (1) Khutbah pertama. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكبَرْ (3×)
Maasyiral muslimin wal muslimat jamaa;ah salat Idul Fitri rahimakumullah, Saat ini kita merasakan kebahagiaan yang tiada tara. Setelah melaksanakan perintah Allah SWT di bulan Ramadan berupa puasa 1 bulan penuh, sampailah kita pada hari yang fitri di mana kita bisa menunaikan salat Id bersama kaluarga tercinta.
KhutbahBerbahasa Madura Iedul Fitri Tahun 1440 H Guru Jugan عيد الفطر Īdul-Fiṭr adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriyah. Teks khutbah idul fitri arab. Belajar Khutbah Idul Fitri di Rumah Disertai Teks Arab-Latin Mudah dan Ringkas Cocok Untuk Pemula Play Video Download.
Koleksiterbaru dan lama aneka khutbah hari raya idul fitri yang bisa di unduh di hp/pc/laptop/tablet dan untuk di print segera. Lalu kita susul dengan pesta dosa. Muhadhoroh Kubro Ke 3 Bekal Menuju Akhirat Ngaji.ID Lebih dari itu, sikap saling mengulurkan tangan kepada sesama juga penting dipupuk, terutama di masa sulit seperti sekarang ini.
Judul Asli: Khutbah Idul Fitri: Tiga Ciri Sukses Ramadhan di Momen Lebaran; Alih Bahasa: Tim LTMNU PCNU Sumenep. File khutbah di atas dalam bentuk PDF ukuran Folio, klik tombol di bawah ini. DOWNLOAD
Khutbah Idul Fitri Bahasa Madura: Hakekat Tellasan Fahri Farghiz - 30 April 2022 0 # Khutbah Iاَللهُ أَكْبَرُ (٩×) لَآ إِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اَللهُ أَكْبَرُ مَا تَعَاقَبَ
Istiqamahberibadah setelah ramadhan ini merupakan rekaman khutbah jumat yang disampaikan oleh ustadz abu yahya. 'idul adha sering disebut 'idul qurban, artinya hari raya penyembelihan. Setiap muslim yang berkemampuan diharuskan menyembelih hewan qurban pada hari nahar tanggal 10 atau hari tasyrik tanggal 11,12 dan 13 bulan dzulhijjah.
ujCgphZ. Sampang - Madura, merupakan salah satu pulau di Jawa Timur yang mayoritas warganya menganut agama Islam. Warna ke-Islam-an di Pulau Garam juga memiliki tradisi khas yang berbeda dengan daerah lain di Nusantara. Umumnya, Muslim di Madura berpegang teguh pada paham Islam tradisional yang berafiliasi ke organisasi dan tradisi Nahdlatul Ulama NU. Mayoritas masyarakat Muslim Madura menjalani Idul Fitri bersamaan dengan ketentuan Pemerintah, Sabtu, 22 April 2023. Meskipun demikian, tidak sedikit juga yang melaksanakan Shalat Id mengikuti Muhammadiyah pada Jumat, 21 April, khususnya di wilayah perkotaan. Kisah Pemuda Gereja Bantu Pelaksanaan Sholat Idul Fitri di Ternate Sholat Idul Fitri yang Digelar NU Taiwan Pecahkan Rekor 10 Adab Silaturahmi Lebaran, yang Terakhir Sering Dilupakan Suasana Idul Fitri mulai terasa pada malam hari, dimana hampir seluruh masjid atau mushalla mengumandangkan takbir menggunakan pelantang suara. Bahkan, beberapa rumah juga mengumandangkan lantunan takbir menggunakan salon ditingkahi musik pengiring. Lantunan takbir dari berbagai tempat itu juga dimeriahkan dengan suara petasan saling bersahutan. Wartawan ANTARA yang mengikuti Lebaran di sebuah desa di Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, menyaksikan pada malam Sabtu itu sejumlah warga tampak menghadiri kediaman para kiai atau ustaz dengan membawa hantaran makanan, terutama orang tua yang memiliki anak masih belajar mengaji. Selain mengantar makanan, orang tua laki-laki juga mengikuti pembacaan takbir di masjid atau langgar. Lantunan takbir baru berhenti di atas pukul WIB dan suasana perdesaan itu kembali sepi. Pada pukul 0300 dini hari lantunan lafaz yang mengagungkan nama Allah itu kembali berkumandang dan baru berhenti sekitar pukul 7 pagi saat tiba waktunya Sholat Id. Shalat Idul Fitri dilaksanakan terpencar di masjid dan langgar atau mushalla, sehingga tidak ada penumpukan jamaah dalam satu masjid, seperti di kota-kota. Dalam satu langgar, jamaah yang hadir antara 30 hingga 50 orang. Simak Video Pilihan IniVIRAL, BUAYA LAPAR NYARIS MAKAN PLASTIKHal yang mungkin berbeda dengan Shalat Id di perkotaan adalah khotbah yang hanya disampaikan dengan Bahasa Arab. Tidak ada pesan-pesan Idul Fitri dengan Bahasa Madura atau Bahasa Indonesia dalam khotbah itu. Ustadz Ali Ghufron, alumni Tafsir Al Quran Universitas Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, menjelaskan bahwa sebaiknya khotbah itu disampaikan dengan bahasa yang dimengerti oleh jamaah karena di dalamnya mengandung pesan-pesan keagamaan. Ia mengakui bahwa tidak mudah mengubah kebiasaan beribadah dari kebiasaan sebelumnya karena bisa menjadi masalah secara sosial. Menurut penuturan sejumlah warga di Desa Lancar, Kecamatan Larangan, dari zaman dulu tradisi Shalat Id memang seperti itu dan terus dipertahankan hingga kini. "Shalat Id di sini memang begitu, sama dengan Shalat Jumat, yang khotbahnya tidak ada ada yang berbahasa Indonesia atau Madura," kata Ahmad, seorang warga. Para tokoh agama di perdesaan tidak pernah berani mengubah kebiasaan dalam ritual itu karena khawatir menjadi persoalan di masyarakat. Penuturan warga, di desa lain pernah ada tokoh muda yang ingin mengadopsi cara khotbah Shalat Jumat yang ditambahi dengan tausiyah menggunakan Bahasa Madura, dengan harapan ada pesan-pesan agama yang bisa disampaikan kepada jamaah yang hadir. Bukannya mendapat dukungan, perubahan itu justru mengurangi jumlah jamaah Shalat Jumat. Beberapa warga memilih tidak Shalat Jumat karena "protes" dengan perubahan kebiasaan dalam pembacaan khotbah itu. Dari segi waktu, penambahan materi khotbah dengan bahasa lokal justru memperlama waktu pelaksanaan shalat berjamaah. Karena alasan itulah, maka kebiasaan Shalat Id juga tetap dipertahankan menggunakan kebiasaan lama. Perbedaan lainnya adalah, pada rakaat kedua setelah rukuk, imam membaca doa qunut seperti dalam Shalat Subuh. Menurut Ahli Ghufron, pendapat para ulama sebagian besar hanya dibaca pada Shalat Subuh, sementara shalat lainnya jarang dibaca. Meskipun demikian ia mengakui bahwa masih ada beberapa imam yang membaca qunut saat Shalat Jumat atau Shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Daun Pandan Pewangi NisanSeusai Shalat Id, keluarga kiai pemilik mushalla atau langgar menyediakan makan atau sarapan untuk jamaah yang hadir. Nasi dan lauk sederhana itu biasanya juga merupakan kumpulan dari kiriman warga sekitar, dengan hidangan nasi berlauk daging seadanya ditambah mi goreng dan potongan telor ayam yang digodok kemudian digoreng. Seusai makan bersama, jamaah kemudian berbincang mengenai berbagai hal dan sekitar pukul 830 pulang ke rumah masing-masing. Kegiatan warga dilanjutkan dengan silaturahmi ke famili dan tetangga dekat. Bisanya keluarga yang lebih muda terlebih dahulu mendatangi yang lebih tua sebagai bentuk penghormatan. Setelah itu, pada malam atau esok harinya keluarga lebih tua mengadakan kunjungan balasan ke yang lebih muda. Tak lupa, saat kunjungan, sekaligus menjadi ajang saling meminta maaf itu, keluarga yang berkunjung membawa makanan, berupa nasi dan lauk daging ditambah jajan basah, seperti kucur, wajik dan lainnya. Untuk lauk daging, kebiasaan mengolah dari warga desa di Pamekasan hampir semuanya sama, yaitu mirip rendang atau semur kering. Tradisi makanan Lebaran di Madura tidak mengenal sajian ketupat, melainkan hanya nasi. Sementara ketupat disediakan 7 hari setelah Idul Fitri. Orang Madura biasa menyebut sebagai Lebaran Ketupat atau lebaran bagi yang berpuasa Syawal selama 6 hari. Selain mengunjungi keluarga yang masih hidup, di hari pertama Lebaran, warga juga mengunjungi keluarga yang sudah ada di dalam kubur atau ziarah. Di areal kuburan mereka membaca doa tahlil bersama, kemudian menaburkan bunga di atas pusara keluarganya. Jangan bayangkan taburan itu seperti di kota-kota yang jenisnya lengkap, mulai dari mawar, kenanga, melati, dan lainnya. Tabur bunga di makam di perdesaan Madura ini cukup dengan menggunakan irisan daun pandan, sehingga di atas pusara itu taburan bunganya sama, warna hijau dari daun pandan yang dirajang. Jika di areal makan berjumpa dengan tetangga atau teman, biasanya dimanfaatkan warga untuk saling meminta maaf. Mereka yang baru pulang dari rantau biasanya berkomunikasi lebih lama karena diwarnai dengan basa-basi saling bertanya kabar, termasuk jumlah anak atau cucu. Setelah dari makam, warga kemudian melanjutkan kunjungan ke sanak familinya yang tinggal berbeda desa untuk bermaaf-maafan. Sementara untuk keluarga yang lebih jauh, kunjungan biasanya dilakukan pada esok hari, lusa, atau sebelum Lebaran Ketupat.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
- Advertisement - Khutbah I اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَنَا لِعِبَادَتِهِ، وَشَرَحَ صُدُوْرَنَا لِمَعْرِفَتِهِ، وَهَدَانَا لِتَوْحِيْدِهِ، وَوَفَّقَنَا لِتَسْبِيْحِهِ وَتَحْمِيْدِهِ، وَيَسَّرَ مَنْ شَآءَ لِطَاعَتِهِ، وَخَذَلَ مَنْ عَصَاهُ بِإِرَادَتِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لَآ إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، مَالِكُ الدُّنْيَا وَاحِدٌ أَحَدٌ فَرْدٌ صَمَدٌ، لَمْ يَتَّخِذْ صَاحِبَةً وَلَا وَلَدًا وَلَمْ يُكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، اِخْتَارَهُ وَاصْطَفَاهُ وَأَعْطَاهُ خُلُقًا عَظِيْمًا وَسَمَّاهُ رَؤُوْفًا رَحِيْمًا، وَأَنْزَلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنَ كِتَابًا قَيِّمًا وِذِكْرًا حَكِيْمَا، وَأَرْسَلَهُ إِلَى النَّاسِ كآفَّةً بَشِيْرًا صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ أَفْضَلِ الْخَلْقِ عَلَى الْإِطْلَاقِ وَعَلَى أٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ نُجُوْمِ الْآفَاقِ. أَمَّا بَعْدُفَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا اللهَ فَإِنَّ تَقْوَى اللهِ وِقَايَةٌ لِلْعَبْدِ وَغَايَةٌ لِلْهُدَى وَالرُّشْدِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ، أَعْظَمَ اللهُ قَدْرَهُ وَأَفَاضَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ مِنَ النِّعَمِ مَا يُوْجَبُ شُكْرُهُ. جَعَلَهُ عِيْدًا لِمَا أَدَّيْتُمْ قَبْلَهُ مِنْ فَرِيْضَةِ الصِّيَامِ. فَاحْمَدُوْا اللهَ عَلَى إِتْمَامِ الصِّيَامِ وَاسْأَلُوْهُ الْقَبُوْلَ وَالتَّوْفِيْقَ لِلتَّمَسُّكِ بِالدِّيْنِ وَشَرَائِعِ وَأَنَّ مِنْ شَعَآئِرِ الدِّيْنِ فِي هٰذَا الْيَوْمِ صَلَاةَ الْعِيْدِ وَالْاِسْتِمَاعَ لِمَا بَعْدَهَا مِنَ الذِّكْرِ وَإِخْرَاجِ مَا وَجَبَ عَلَيْكُمْ مِنْ زَكَاةِ الْفِطْرِ الَّتِيْ هِيَ مِنْ مُتَعَلِّقَاتِ الصِّيَامِ وَسُرِعَتْ طَهْرَةً لِلصَّآئِمِ مِنَ اللَّغْوِ اللهِ، كُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَاتَكُوْنُوْا مِنَ الْمُسْرِفِيْنَ، وَتَجَمَّلُوْا فِي الْعِيْدِ بِمَا أَحَلَّهُ اللهُ لَكُمْ، وَلَاتَكُوْنُوْا مِنَ الْمُعْتَدِيْنَ، وَزَيِّنُوْا قُلُوْبَكُمْ وَأَعْمَالَكُمْ بِالْمُرَاقَبَةِ وَالتَّقْوَى، فَإِنَّهَا مَحَلُّ نَظْرِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَآ إلهَ إِلَّا اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُSadhâjâ jama’ah, hadirin hadirat se bhâdhân kaulâ bhâdân kaulâ sadhâjâ ampon lastare ngalakoni poasa Ramadhan tor zakat fitrah kalaban pangarep sareng panyu’un, samogha’â sadhâjâ amal se ampon lastareh e tarema samporna. Tor sadhâjâ dhusa e sapora kalaban rahmattepon Allah Swt. are se muljâ samangken kakdinto, bhâdhân kaulâ sadhâjâ kapareng kasempadhân kaangghuy aromasa tor apangrasa, kaangghuy ajhâlannaghi ibadah ngabulâ da’ ajunannepon Allah Swt, kalaban ngireng papakonan tor ajhâui larangannepon Allah Swt.اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَآ إلهَ إِلَّا اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُAllah Swt ongghu-ongghu alarang e dalem al-Qur’an da’ ka syirik kalaban Allah Swt, alako zina, alako riba ngala’ hasel e dalem otang-peotang, mondhut arta anak yatim, adhâ-ar bu’-mabu’ân, dhârâka da’ oreng seppo duwa’, megghâk silaturahim, arasanin oreng laen, dhu-ngaddhu oreng jhughân alarang tengka jhubâ’ akadhiyâ lecek, sombong, jâ-marajâ aba’-dhibi’, ngarep alèmman oreng laen da’ aba’, jhuba’ sangka ka oreng laen, ma bhâttal sadâkah kalaban nyebbhut papareng, tor nyake’en atenah se narema dari bannya’-bannya’ dhusa se ampon kaulâ sadhâjâ ngalakoni, maka e saat samangken kakdinto ngereng bukka’ ate kaangghuy ajhâlannaghi idul fitri kalaban persiapan amal sareng ate se lerres tor teppa’ mungghu Allah Swt.اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَآ إلهَ إِلَّا اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُHadirin hadirat se sami-sami muljhâ tor kasaporaNgereng sami bannya’ emut dzikir da’ ka ajunannepon Allah Swt e waktu malem tor seang. Ngereng sami mitong salanah abâ’-dhibi’ tor mitong bhâghussa oreng laen. Jha’ coma ngarena bhâghussa abâ’ tor enga’ terros salanah oreng laen. Jhâk dhuka kalaban napso, namung dhuka karana Allah Swt. Malebur nolong oreng laen karanah Allah Swt. nyapora kasala’an oreng laen, adu’a aghi oreng laen se sala, moghâ esapora sareng ajunannepon Allah Swt. tor jhughân apareng partolongan nasehat da’ sadhâjâ muslimin muslimat.اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَآ إلهَ إِلَّا اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُHadirin hadirat jama’ah shalat idul fitri se sami muljâ tor kasaporaNgereng sami emut tor dhâddhi kapekkeran bhâdhân kaulâ sadhâjâ e are samangken kakdinto, are idul fitri, ampon bânnya’ bhâlâ kaulâ sadhâjâ, tatangghâ kaulâ sadhâjâ, kanca kaulâ sadhâjâ, se ampon adhingghâllaghi kaulâ sadhâjâ madhep da’ ajunannepon Allah Swt. Kadhiponapa kakdissa’ sadhâjâna ampon tak bisa ngalakoni ibadah taat da’ papakonnepon Allah Swt. Se bisa namung ngaoningin hasel amal bhâgus tor jhuba’epon. Rassa sokkor da’ ajunannepon Allah Swt, kaulâ sadhâjâ ghi’ bannya’ kasempadhân kaagghuy nambâin se bhâghus tor ajhâuwin se sami akarep lillahi ta’ala kaangghuy ngesse’en omor kalaban amal ikhlas, ma kasta amal salah se ampon lastareh kaulâ sadhâjâ ajhâlannaghi, tor niro oreng shaleh dalem amal se dhâddhi hasel muljâ e ajunannepon Allah Swt.اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَآ إلهَ إِلَّا اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُأَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا، وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللّٰهِ الْغَرُوْرُ .أَعَادَ اللهُ عَلَيَّ وَعَلَيْكُمْ مِنْ بَرَكَةِ هٰذَا الْعِيْدِ وَحَشَرَنَا فِيْ زُمْرَةِ أَهْلِ الْفَضْلِ وَالْمَزِيْدِ. اللهم إِنَّ عِبَادَكَ قَدْ قَصَدُوْا إِلَيْكَ، وَابْتَكَرُوْا وَاجْتَمَعُوْا تَعَرُّضًا لِرَحْمَتِكَ وَانْتَظَرُوْا. اللهم فَحَقِّقْ أَمَلَهُمْ وَاغْفِرْلَهُمْ وَاجْمَعْ شَمْلَهُمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ. اللهم نَوِّرْ عَلَى مَوْتَى الْمُسْلِمِيْنَ قُبُوْرَهُمْ وَوَفِّقِ الْأَحْيَآءَ وَأَصْلِحْ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ، وَنَفَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْبَيَانِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَآئِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ .Khutbah IIاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُالْحَمْدُ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَآ إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إلهُ الأَوَّلِيْنَ وَالْآخِرِيْنَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَاتَمُ النَّبِيِّيْنَ وَإِمَامُ الْمُرْسَلِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .أَمَّا بَعْدُفَياَ أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ بِامْتِثَالِ أَمْرِهِ وَاجْتِنَابِ نَهْيِهِ وَزَجْرِهِ وَاذْكُرُوْا اللهَ كَثِيْرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَمَنْ جَآءَ مِنْ طَرِيْقٍ فَلْيَرْجِعْ مِنْ آخَرَ، فَإِنَّ ذٰلِكَ مَسْنُوْنٌ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ تَعَالَى أَمَرَكُمْ فِيْ مُحْكَمِ تَنْزِيْلِهِ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى رَسَوْلِهِ، فَقَالَ لَكُمْ إِرْشَادًا وَتَعْلِيْمًا وِإِعْلَآءً لِقَدْرِ نَبِيِّهِ وَتَعْظِيْمًا إِنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ أَكْرَمِ الْخَلْقِ عَلَيْكَ وَأَفْضَلِ مَنْ دَعَى بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ إِلَيْكَ وَعَلَى أٰلِهِ الطَّاهِرِيْنَ وَخُلَفَآئِهِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ. وَارْضَ اللهم عَنْ عَمَّيْ نَبِيِّكَ حَمْزَةَ وَ الْعَبَّاسِ وَعَنْ سَيِّدَيْ شُبَّابِ أَهْلِ الْجَنَّةِ الحَسَنِ وَ الْحُسَيْنِ وَعَنْ أُمِّهِمَا فَاطِمَةَ الزَّهْرَآءِ وَعَنْ زَوْجَاتِ نَبِيِّكَ الطَّاهِرَاتِ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَعَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ. وَاغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَآءِ مِنْهُمْ اللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْتَغْفِرُوْا يَغْفِرْ اغْفِرْلَنَا وِلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ أٰمَنُوْا، رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَآ إلهَ إِلَّا اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُPenyusun KH. Hafidhi Sarbini Rais Syuriyah PCNU SumenepDiterbitkan atas kerjasama LTM-NU dan LTN-NU khutbah di atas dalam bentuk PDF ukuran A4, klik tombol di bawah Advertisement - Fahri FarghizHanya manusia biasa yang ingin selalu belajar. Tidak ada yang istimewa.
- Advertisement - Khutbah Iاَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كُلّمَا هَلَّ هِلَالٌ وَأَبْدَرَ. اَللهُ أَكْبَرُ كُلَّمَا صَامَ صَائِمٌ وَأَفْطَرَ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَ للهِ لِلّٰهِ الَّذِيْ جَعَلَ لِلْعِبَادِ يَوْمَ عِيْدٍ يَعُوْدُ عَلَيْهِمْ فِيْ كُلِّ سَنَةٍ وَ يَتَكَرَّرُ. وَجَعَلَ لَهُمْ صَوْمَ رَمَضَانَ وَأَفْطَرَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْأَكْبَرُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَيْرُ الْخَلَائِقِ وَالْبَشَرِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الشَّافِعِ فِي الْمَحْشَرِ، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْأَطْهَارِ. اَللهُ أَكْبَرُ. اَمَّا بَعْدُفَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْ مَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى اللهُ عَنْهُ وَحَذَّرَاَللهُ أَكْبَرُ ٣ كالى وَلِلّٰهِ الْحَمْدُطJamaah Shalat Idul Fitri se emoljâaghi sareng Allah SWT…Ngireng abdhina sareng para ajunan ngonjhukkaghi pojhi kalabân sokkor dâ’ ajunannepon Allah Swt, se ampon apareng nikmat iman, Islam tor jhugâ nnikmat sehat wal afiat. Saengghâ bisa alaksana’aghi salat Idul Fitri e are tor jughân salam, ngireng areng-sareng atorraghi dâ’ ajunannepon Kanjeng Nabi Muhammad SAW, jhughân dâ’ para karabhât tor sohabatrepon. Malar moghâ kenginga Shalat Idul Fitri se emoljaaghi sareng Allah SWT…Are mangken aropa’aghi settong are se sanget moljâ. Pongkasan dâri bulan poasa se ampon ejhâlannaghi sabulân bhenteng engghi kadinto tellasan Idul Fitri 1444 Hijriyah. Sadhâjâ umat Islam ghadhuwân kawajibân ngaghungngaghi are se bhânget aghung kadinto. Dari sakeng wajibbha, bhâdhân kaulâ sareng ajunan tak ekengingaghi apoasa, khusus e are kadinto, sabelunna tebhâ are se sanget aghung, bhâdhân kaulâ sareng ajunan jhughân ewajibbhâghi majar zakat dâ’ oreng-oreng se korang mampu, oreng fakir miskin se bâdâ e seddhi’na bhâdhân kaulâ sareng ajunan. Sopaj â oreng-oreng dhuafa kadinto jhughân bisa arassa’aghi kanikmadh â n tor kabhunga’an se eghandhu’ abdhina sareng para e malemma are se sanget aghung kadinto, sadhâjâ umat Islam ekengingngaghi maos takbir arengsareng kantos manjheng shalat Ied. Hal kadinto ampon jelas epakon sareng Ghuste Allah e dalem Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 185شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَArteepon korang langkong Bulân Ramadhan reya bulân eka’dimma Al-Quran e toronnaghi, minangka petodhu da’ ka manussa ban penjelasan-penjelasan mengenai petodhu kasebbhut ban pembeda antara yang bhender ban se bathil. Mila dari jareya, sapa-sapa oreng eantarana bakna kabbhi bâdâ e bulan jareya, maka apoasa . Ban sapa-sapa se sake’ otabâ bada parjhâlânan pas oreng jareya tak apoasa, maka wajib aghante’e poasana, sabannya’na are se-edhina, e are-are se laen. Allah ngasokani ka se-ghampang ka bakna kabbhi, ban tak ngasokani ka malaratan ka bakna kabbhi. Maka nyaktenah ma cokopa bitonganna ban nganghungngaghi Allah atas sakabbhiyâanna petodhu da’ ka bakna kabbhi, sopajâ bakna kabbhi a dalem ketab Tafsir Al-Bahrul Muhith, Tafsir Fathur Rahman fi Tafsiril Qur’an, Al-Kasyfu wal Bayan fi Tafsiril Qur’an, tor Tafsir al-Qur’an al-Azhim, esebbhuttaghi takbir se emaksod neng ayat se kasebbhut engghi kadinto takbir se esonnattaghi neng Idul Fitri. Sakadinto pamangghina para Salat Ied se emoljaaghi Allah Swt.,Maos lafadz takbir kalaban soara nyareng kodhu elambani kalaban rassa ngabulâ dâ’ ajunannepon Allah Swt se Maha Aghung. Abdhina sasarengan namung keni’ sobung pan ponapanah. Manussa se saterrossa asalemut ka tak-samporna’an tor aromasa jhâ’ abâ’ dhibi’ kadinto sobung pan-ponapanah se saenggha kodhu ngabulâ dâ’ ajunannepon Allah Swt., tanto rassa sokkor tor jhughân katakwaan bhâkal terros tombu e aba’ bhâdhân kaulâ Akbar, Allah ongghu-ongghu tong-settonga minangka Dzat se Maha Aghung. Abdhina sasarengan namung se keni’. Mila dari kadinto, ngabulâ dâ’ ajunannepon Allah Swt. aropa’aghi kawajibhan. Ngabulâ dalem arte ngalakoni sadhâjâ parentana tor ajhâui pan-saponapan se tak Salat Ied se pada-pada ghumbira kalaban datenga Idul FitriTakbir kainto jhughân aropa’aghi bhukte pangaghungan dari abdhina sasarengan kalabân hidayah se ettotta’ sareng ajunannepon Allah Swt. Mila dari kadinto, rassa sokkor kodhu terros etamen. Amargha tojjhuwân dari tellasan kadinto sobung laen salaenna nyukkore dâ’ sadhâjâ kanikmadhân se epareng Allah dâ’ bhâdhân kaulâ sasarengan. Khusus epon nikmat se aropa hidayah iman tor Islam, jhughân nikmat ghik bisa ta’at dâ’ se Idul Fitri enggi kadinto bhâdhân kaulâ sasarengan epabâli dâ’ ka kasoccean. Fitri kadinto arte epon kasoccean, asal moasal sadhâjâ kadhaddhiân, engghi kadinto agama Islam. Saengghâ, tellasan kadinto ghaduân maksod abdhina sasareng abâli dâ’ ka kasoccean, abâli dhâddhi oreng se bherse dari parkara مِنْ مَوْلُوْدٍ إِلَّا يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ وَفِي رِوَايَةٍ عَلَى الْمِلَّةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِArteepon korang langkong, “ sobung sama sakale dari sabbhan-sabbhan manussa se e-lahirraghi anging e-lahirraghi kalaban socce fitrah dalem riwayat laen dalem andi’ aghama Islam. Maka oreng sepponah se ma dhâddhi se lahir kasebbhut da’ ka Yahudi, Nasrani, otabâ Majusi.”Jamaah kaum muslimin, muslimat se emoljaaghi Allah Swt.,Sabbhân malem e bulan Ramadhan, bannyakna sajuta oreng se etolong sareng Allah Swt dari apoy naraka. E Akher Ramadhan, bâdâ poloan juta oreng pole se etolong dari apoy naraka. Pamongkassa engghi kadinto e are mangken, tellasan Idul Fitri. Pasera bisaos se etolong dari apoy naraka neng are mangken, oreng se kasebbhut ampon abali socce. Namung se tak etolong, ancaman tor jhughân musibah se bhâbhâja dâ’ aba’na ampon adante’.Hal kadinto jhughân kodhuna abdhina sasarengan sokkore. Malar mandhâr abdhina sasarengan tamasoah dari bagian oreng se jutaan kadinto. Oreng-oreng se etolong dari apoy narakana Allah se emoljaaghi Allah SwtRassa sokkor tak coma sakadhâr maos hamdalah otaba alhamdulillah. Lebbi dâri kadinto rassa sokkor jhugân ebhukteaghi kalabân tengka lako se lebbi bhâghus dari lun-sabelunnah. Kantos dâ’ bulan poasa se bhâkal dateng. Saterrossa saka’dinto, sajân abit sajân atambâ sasarengan ampon alaksanaaghi salat tarawih tor jughân witir. Hal kadinto parlo eterrossaghi e are-are laen salastarena shalat Isya. Sobung tarawih, namung witir tetap amal ibâdâ kabhâghusân se elakoni neng bulan poasa, kadinto parlo eterrossaghi e bulân-bulân se laen. Misal epon, maos Al-Qur’an sampe khatam pan-saponapan kale dalem sabulân poasa. Manfaat epon tak sakadhâr ngaolle syafaat, namung jhughân bisa ajhâr tor nambâi pangataoan tor elmu-elmu se bâdâ e sabbhân-sabbhân ayat Al-Quran ka’dinto. Saengghâ abdhina sasarengan bisa dhâddhi kabule se sajan abit sajan se ampon kasebbhut dalam Ketab Ihya Ulumuddin, rassa sokkor ka’dinto aghuna’aghi kanikmatan sesuai kalabân tojjhuwan penciptaannah. Lesan eghuna’aghi maos hamdalah. Ate etojjhuwâghi dâ’ parkara kabhâghusân. Sadhâjâ angghauta bhâdhân eghuna’aghi ka hal-hal se bisa nambâi kabhâghusân. Kadinto rassa sokkor se Shalat Ied se emoljaaghi Allah SwtPoasa jhughân ngajhâri abdhina sasarengan sopajâ bisa èmba tor niser ka tan-taretan faker misken. Hal kadinto ebhukteaghi kalabân zakat petra se kodhu epakaloar. Arebbhân epon kaperdulian, kaniserran tor kaèmbâ’ân abdhina sasarengan dâ’ ka faker misken kadi’nto terros erabât kantos e are-are se bhâkal para jamaah hakekat atellasan. Kasempatan Idul Fitri kodhu dhâddhiaghi kasempatan materros kalakoan-kalakoan bhâghus se elakoni selama bulan poasa kantos are-are se urusan sareng ajunannepon Allah Swt ampon lastare, belum tanto urusan dâ’ manussa jhughân lastare. Saenggha urusan kamanussa’an kodhu teros ejâgâ tor erabât. Mila dari kadinto abdhina sasarengan kodhu ikhlas nyapora sadhâjâ kasala’an pasera bisaos. Tamasok karabhat, kanca, tatanggha tor jamaah ngireng areng-sareng terrossaghi perjuangan e dalem kabhâghusan se elakoni selama bulan poasa. Karana kadinto aropa’aghi wujud rassa sokkor abdhina sasarengan mongghu ajunannepon Allah Swt atas sadhâjâ kanikmatan tor petodhu se etotta’. Saenggha bisa terros koat tor kellar ajalani kawâjibhan tor ajaui sadhâjâ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ [وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيْدٌ].بَارَكَ اللهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِىْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الأٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم، وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ أَكْبَرُ ٣ كالى وَلِلّٰهِ الْحَمْدُط Khutbah IIاَللهُ أَكْبَرُ ٧ كالى كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاًالْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَعَادَ الْاَعْيَادَ وَكَرَّرَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْأَكْبَرُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَيْرُ الْخَلَائِقِ وَالْبَشَرِ. أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الشَّافِعِ فِي الْمَحْشَرِ, وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْأَطْهَرِ. اَللهُ أَكْبَرُ. اَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْن. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ، وَثَـنّٰى بِمَلآئِكَتِهِ، فَقَالَ تَعَالَى وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَبِيْبِكَ صَاحِبِ الْوَجْهِ الْاَنْوَرِ وَ عَلٰى أٰلِهِ وَارْضَ اَللّٰهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْاِسْلَامَ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلَاةَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ dari website NU OnlinePenyusun Ustadz Syakir NF, alumnus Pondok Pesantren BuntetJudul Asli Khutbah Idul Fitri Menjadi Hamba yang BersyukurAlih Bahasa Tim LTN PCNU SumenepFile khutbah di atas dalam bentuk PDF ukuran A4, klik tombol di bawah Advertisement -