Puisi Sajak Tafsir (Karya Sapardi Djoko Damono) Seakan Senja | Sajak Tafsir (1) Siapa gerangan berani menafsirkanku sebagai awan yang menjadi merah ketika senja? Aku batu. Kota boleh mengembara ke langit dan laut, aku tetap saja di sini. Siapa tahu untuk selamanya. Dan tidak boleh tidur, meskipun kadang-kadang memahami diri sendiri sebagai telur.
Isinyaada 43 karya puisi ciptaannya pada tahun 1967-1968. 8Puisi Sapardi Djoko Damono Paling Populer Berikut Makna di Dalamnya Source: karya bukunya di atas, Sapardi tetap tinggal di hati kita melalui puisi-puisinya. Untaian kata yang sudah tertulis puluhan tahun lalu pun terasa tak lekang oleh waktu.
Setiapbuku yang di karang oleh Sapardi Djoko Damono pasti akan memberikan sesuatu yang berbeda saat membacanya. Seperti buku "Melipat Jarak" yang berisi kumpulan sajak sejak tahun 1995 hingga 2015 karya Sapardi Djoko Damono, salah satu judul puisinya yang paling menarik yaitu Sajak-sajak kecil tentang cinta yang isinya adalah :
sajaktafsirkarya Sapardi Djoko DamonoKau bilang aku burung?Jangan sekali-kali berkhianatkepada sungai, ladang, dan batuAku selembar daun terakhiryang mencob
SajakTafsirKau bilang aku burung?Jangan sekali-kali berkhianatkepada sungai, ladang, dan batuAku selembar daun terakhiryang mencoba bertahan di rantingyang
Dalam Diriku' adalah salah satu puisi karya Sapardi Djoko Damono yang termuat di dalam antologi puisi 'Hujan Bulan Juni'.. Siapa sih yang tidak mengenal puisi? Kata-kata indah dengan syair yang penuh makna. Sehingga terkadang, kita sampai merasa terbawa perasaan saat membacanya.
Kumpulanpuisi sapardi djoko damono 1. Kita Saksikan 2. Sajak Putih 3. Pertanyaan Kerikil Yang Goblok 4. Pada Suatu Magrib 5. Kenangan 5. Sonet 14 6. Sonet 4 7. Sonet, Entah Sejak Kapan 8. Pohon Belimbing 9. Hujan Dalam Komposisi, 2 10. Ketika Berhenti Disini 11. Dalam Kereta Bawah Tanah, Chicago 12. Narsisus 13. Taman Jepang, Honolulu 14. Lanskap
EllinaWidayanti.0004Sajak TafsirKarya: Sapardi Djoko Damono
CujmlA. Setiap bulan juni akan tiba, aku selalu memandangi rak buku yang berdebu ia seperti puisi semakin lama tidak dibaca maknanya akan luka yang paling sakit untuk kuterima, entah sekedar berpura-pura, tapi hatiku berpendar-pendar, tak mengiraumpama, aku mencintaimu sepenuh hati 1 2 3 Mohon tunggu... Lihat Puisi Selengkapnya Beri Komentar Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
- Sajak Tafsir merupakan salah satu contoh puisi kontemporer karya penyair ternama Indonesia, Sapardi Djoko Damono. Yang dimaksud puisi kontemporer adalah puisi yang tidak terikat aturan baku, seperti halnya dalam puisi kontemporer milik Sapardi ini dibagi menjadi enam bagian. Mulai dari Sajak Tafsir '1' hingga Sajak Tafsir '6'. Dalam artikel ini, yang dibahas lebih mendalam hanya Sajak Tafsir '1'.Bagaimana isi dan makna Sajak Tafsir '1' karya Sapardi Djoko Damono? Baca juga 7 Puisi Sapardi Djoko Damono yang Paling DikenalIsi puisi Sajak Tafsir '1' karya Sapardi Djoko Damono Dikutip dari buku Melipat Jarak 2015 karya Sapardi Djoko Damono, berikut isi puisi Sajak Tafsir '1' /1/ Siapa gerangan berani menafsirkankusebagai awan yang menjadi merah ketika senja? Aku batu. Kota boleh mengembara ke langitdan laut, aku tetap saja di sini. Siapa tahu untuk tidak boleh tidur,meskipun kadang-kadang memahamidiri sendiri sebagai telur. Tidak boleh menghardik pohonyang malam-malam mengirimkan karbon.
- Puisi "Hanya" adalah salah satu puisi karangan Sapardi Djoko Damono, seorang penyair ternama asal Indonesia. Selain "Hanya", beberapa karya terkenal milik Sapardi Djoko Damono adalah "Hujan Bulan Juni", "Aku Ingin", "Menjenguk Wajah di Kolam", dan "Yang Fana Adalah Waktu".Isi puisi "Hanya" karya Sapardi Djoko Damono Dilansir dari buku Membangun Cinta di Surga 2022 oleh Khairul Azzam, berikut isi puisi "Hanya" milik Sapardi Djoko Damono Hanya suara burung yang kaudengardan tak pernah kaulihat burung itutapi tahu burung itu ada di sana Hanya desir angin yang kaurasadan tak pernah kaulihat angin itutapi percaya angin itu di sekitarmu Hanya doaku yang bergetar malam inidan tak pernah kaulihat siapa akutapi yakin aku ada dalam dirimu Baca juga Makna Puisi Burung Hitam Karya RendraMakna puisi "Hanya" karya Sapardi Djoko Damono Secara garis besar, makna puisi "Hanya", yakni rentang kerinduan seseorang. Hal itu tergambar jelas dalam tiga bait puisi di atas. Puisi ini menceritakan sesosok orang yang kita rindukan, namun tidak bisa dilihat. Kita hanya bisa mendengar suara atau merasakan kehadirannya. Dikutip dari jurnal Gaya Bahasa pada Puisi "Hanya" Karya Sapardi Djoko Damono 2022 oleh Ilda Hilda, puisi "Hanya" menggunakan gaya bahasa repetisi pengulangan. Sehingga memberi kesan penekanan pada konteks makna yang ingin disampaikan penyair. Gaya bahasa itu terlihat pada kata "hanya", "dan tak pernah", serta "tapi". Untuk memperkuat maknanya, Sapardi Djoko Damono juga menggunakan majas simile, metafora, personifikasi, sarkasme, dan sinisme. Baca juga Makna Puisi Doa karya Chairil Anwar Penggunaan gaya bahasa yang dipadukan dengan pemilihan kata yang tepat membuat puisi ini makin terlihat indah. Kesimpulannya, makna puisi "Hanya" adalah kerinduan terhadap orang atau sosok yang tidak bisa kita lihat. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.